Senin, 16 Agustus 2010
The Lovely Bones (2009)
Cast: Saoirse Ronan, Rachel Weisz, Mark Wahlberg, Susan Sarandon, Stanley Tucci
Director: Peter Jackson
Writers: Fran Walsh, Philipa Boyens, Peter Jackson & Alice Sebold (novel)
Genre: Drama, Fantasi, Thriller
Release Date: 7 April 2010 (Indonesia)
Rating: 6/10
Tahun lalu ada satu film yang mungkin begitu ditunggu-tunggu para moviegoer karena faktor yang berada dibelakangnya adalah satu nama sineas yang melejit ketika dengan sukses mempersembahkan trilogi The Lord of the Rings, Peter Jackson. Film tersebut bertajuk The Lovely Bones. Meski terasa sedikit lebay ketika meyajikan kisah remake lewat King Kong namun tetap saja para penggemarnya setia menunggu dengan antusias tinggi ketika mendengar Jackson akan memulai proyek barunya.
Setelah hanya duduk sebagai produser dan mejeng tampil nama menjadi embel-embel penglaris satu film mengejutkan Distric 9, akhirnya setelah hampir 4 tahun ia kembali duduk di kursi penyutradaraan mengarahkan film yang naskahnya ia tulis bersama Fran Walsh dan Philippa Boyens dengan cerita berdasarkan novel karangan Alice Sebold. Melihat hasil yang mengagumkan dalam menerjemahkan novel karya J.R.R Tolkien tentunya menjadi suatu jaminan akan hasil yang 'tak mengecewakan untuk proyek adaptasinya kali ini.
Selain adanya nama Jackson, barisan cast yang hadirpun tentunya menambah kepenasaran akan film ini. Tengok saja hadirnya para aktor/aktris peraih nominasi Oscar seperti Saoirse Ronan aktris muda yang melesat lewat Atonement, sicantik Rachel Weisz lalu Mark Wahlberg kemudian Susan Sarandon dan Stanley Tucci yang tentunya menimbulkan ekspektasi tinggi akan hasil film ini kelak.
Kisahnya sendiri lebih menitik beratkan pada kisah Susie Salmon (Ronan) ketika sebelum dan sesudah meninggal karena tragedi pembunuhan atas dirinya yang dilakukan oleh George Harvey (Tucci). Dengan durasi lebih dari dua jam kita disuguhi cerita didunia nyata yang melingkupi kehidupan orang-orang disekitar Susie dan juga perkembangan kasus pembunuhan atas dirinya lalu suguhan cerita didunia setelah kematian-nya Susie.
Ekspektasi tinggi yang saya sebutkan tadi sebenarnya mulai rontok dan mulai timbul keraguan ketika trailer dari film ini saya saksikan. Didalam trailer tersebut dengan begitu leluasanya ditampilkan sosok sang pembunuh yang dilakoni oleh Stanley Tucci. Nah lalu apa lagi yang akan dihadirkan? masih adakah teka-teki lain dibalik cerita film ini? Bagi saya yang belum membaca novelnya (yang menurut orang kebanyakan bagus) satu yang membuat penasaran adalah tampilan visual alam setelah kematian yang begitu menakjubkan diterjemahkan oleh Jackson.
Setelah dipenghujung akhir tahun 2009 film ini 'tak kunjung-kunjung datang menjambangi bioskop tanah air akhirnya dibulan April The Lovely Bones pun dirilis. Namun itu pun tidak secara merata perilisannya, mungkin hanya para penonton Jakarta lah yang beruntung menontonnya sementara di kota-kota lain termasuk Bandung (yang sampai saat ini masih terpampang posternya dengan bertuliskan "coming soon") harus gigit jari dan terpaksa menikmatinya lewat media butleg atau menunggu perilisan dvd-nya.
Rasa kepenasaran saya pun usai sudah dengan hasil yang ternyata biasa-biasa saja setelah menonton The Lovely Bones. Keasyikan menonton tentu saja terganggu akibat suguhan spoiler yang tidak tanggung-tanggung dan ternyata memang tidak ada teka-teki atau misteri lain lagi yang disuguhkan. Mungkin dengan tidak menonton trailer atau pun membaca novel dan menyimak berbagai review yang ada sebenarnya dari awal pun kita sudah tahu apa yang akan dialami oleh karakter Susie Salmon sendiri lewat narasi yang ia bacakan sepanjang film berjalan. Jadi tentunya bagi saya tidak memberikan kejutan tersendiri. Yang saya rasa hanya sebuah tontonan cerita drama biasa namun dengan visual indah. Visualisasi alam setelah kematian memang digambarkan begitu mengagumkan lewat tampilan warna-warna yang menyejukan mata seperti yang diperlihatkan dalam trailer namun selebihnya terasa begitu lebay ditampilkan khususnya ketika Susie dan temannya Holly menikmati kebersamaan mereka di dunia tersebut.
Dari deretan cast, sebenarnya tidak ada yang begitu berkesan. Saoirse Ronan boleh lah dengan akting dan kecantikannya yang terlihat makin meningkat setelah Atonement. Namun bagi cast lain seperti Mark Wahlberg, Rachel Weisz dan Susan Sarandon begitu biasa kehadirannya mungkin disebabkan pula oleh terbatasnya skenario bagi mereka. Dan yang menjadi sorotan tentunya Stanley Tucci yang sebelumnya saya nikmati lewat perannya sebagai pria ceria dengan sedikit kemayu lewat The Devil Wears Prada dan Julie & Julia. Aktingnya disini ternyata tampil baik tapi kok tidak terasa istimewa ya? Mungkin yang membuat dirinya masuk sebagai nominator di ajang Golden Globe dan Academy Award dikarenakan pembawaan karakternya yang tenang namun begitu berbahaya lewat ekspresi mimik wajah dan gerak tubuhnya dan selebihnya terasa biasa dan wajar saja jika ia tidak menang.
Cukup disayangkan memang begitu mengetahui akan hasil dari film terbarunya Jackson ini. Boleh dibilang Jackson gagal dalam menghadirkan cerita yang terasa thriller di trailer tapi akhirnya tidak terasa. Sebuah drama tentang keluarga yang harusnya dilanda kesedihan begitu dalam akan kematian anggotanya keluarganya tercinta tidak terasa lewat interaksi sesamama anggota keluarga yang terlihat tidak begitu klop. Eksekusinya sendiri pun terasa terlalu terburu-buru dan terkesan begitu tidak adil bagi Susie dan keluarganya. Diluar itu semua mungkin nilai yang cukup kita berikan pada visualisasinya. Jika tidak adanya Avatar atau Alice in Wonderland rasanya dunia kematiannya The Lovely Bones akan menjadi begitu menakjubkan. Tidak begitu parah memang akan hasil dari film terbarunya ini. Namun akhirnya The Lovely Bones sendiri menjadi sebuah film yang tidak begitu berkesan karena tampilannya yang terasa begitu biasa diluar visualnya. Dan satu lagi kegagalan misi Jackson adalah tidak ikut sertanya emosi penonton menuju puncaknya film ini. Sayang memang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar