Kamis, 11 November 2010

Eat Pray Love (2010)


Cast: Julia Roberts, Billy Crudup, Viola Davis, James Franco, Hadi Subiyanto, Javier Bardem, Christine Hakim
Director: Ryan Murphy
Genre: Drama, Romance
Overall: 5/10

Kegundahan hati Liz Gilbert (Julia Roberts) terhadap kelangsungan rumah tangganya bisa saja terpengaruh oleh seorang peramal Bali bernama Ketut Liyer (Hadi Subiyanto) yang menyebutkan pernikahannya tidaklah berjalan lancar, hal tersebut diperkuat oleh tidak kunjung hadirnya seorang anak di tengah-tengah kehidupan mereka. Dengan kebingungan yang makin menjadi akhirnya Liz memutuskan untuk bercerai. Pasca perceraiannya, Liz bertemu dengan sosok pemuda bernama David (James Franco) yang kemudian menjadi kekasihnya. Namun apa yang dirasa kemudian olehnya tetaplah tidak menemukan satu kepuasan dalam hidup. Dengan keadaan itu, frustasi makin melandanya dan akhirnya ia memutuskan untuk melakukan sebuah perjalanan ke luar negeri dalam mencari keceriaan yang ia lampiaskan lewat makanan di Italia kemudian dilanjutkan dalam pencarian ketenangan spiritual di India selanjutnya berakhir di Bali guna menemukan cinta sejati.

Jujur, sebenarnya apa yang membuat anda tertarik untuk menyimak film terbaru dari Julia Roberts ini? Apa karena faktor Roberts kah? Atau mungkin anda termasuk yang kadung kesengsem akan kisah yang diangkat dari novel karya Elizabeth Gilbert, di mana (katanya) semua cerita di dalamnya adalah kejadian yang dialaminya sendiri. Jika ada yang berniat menonton film ini semata-mata hanya karena faktor Roberts, saya rasa hal itu pastinya sedikit. Mengapa? Karena sepertinya nama seorang Julia Roberts, kini bukanlah menjadi satu jaminan suatu film akan menarik dan bagus. Pasca kemenangannya di ajang Oscar lewat Erin Brokovich rasanya taji dari dirinya sudah mulai memudar, walhasil rata-rata dari film yang ia bintangi boleh dibilang terasa biasa dan 'tak istimewa.

Apa yang didapat dari keseluruhan film ini, bagi saya dan mungkin bagi yang sudah membaca novelnya rasanya sangatlah biasa dan tidak ada yang istimewa. Satu nilai plus hanyalah datang dari vusualisasi keindahan setting kota Italia dan panorama Bali, sementara India hanyalah kekacauan dan frustasi yang dirasa. Sejenak kita ikut terbawa oleh kepuasan Liz lewat serba-serbi makanan yang ia santap beserta tata kota Italia yang menarik, namun setelah dirasa-rasa apa yang kita simak hanyalah eat, eat and eat. Dan jika ditilik kembali sepertinya lebih asyik menonton perjalanan kulinernya Pak Bondan yang memang terasa lebih maknyus. Dilanjutkan menuju India, wisata spiritualnya sama sekali tidak mengena dan teu ngarti 'kalo kata basa sunda mah. Apa yang saya dapat lebih ke arah frustasi dan kacau. Mungkin hal ini dipengaruhi sebelumnya oleh keriangan Italia. Terakhir, inilah yang ditunggu-tunggu dan rasanya hal ini pula yang menjadi tujuan utama untuk menonton film ini yaitu Bali. Di sini, sudah jelas keindahan panorama Bali lah yang lebih banyak berbicara. Sementara segment terakhir dari petualangan Liz yang akhirnya menemukan cinta sejati sama sekali tidak berkesan. Kisah cintanya terlalu terburu-buru dan jika diperhatikan chemistry antara Roberts dan pasangan cintanya dari mulai Crudup, Franco dan Bardem tidaklah kentara.

Penampilan Julia Roberts sebenarnya tidaklah mengecewakan, akan tetapi apa yang disuguhkan lewat kemampuannya tidaklah istimewa. Hal ini dikarenakan karakter yang ia lakoni memang tidak menuntut akting yang berlebih. Sementara dukungan dari cast lain, yang namanya cukup menjual seperti Viola Davis, James Franco sampai Javier Bardem terasa tidak berarti. Satu yang mengena bagi saya, karakter Ketut Liyer yang dimainkan oleh Hadi Subiyanto. Saya suka akan senyum sumringahnya, hal itu secara tidak langsung mengingatkan saya akan sosok Mbah Kakung saya yang juga selalu memberi wejangah-wejangan yang dibarengi senyuman 'polos'nya.

Di luar serba biasanya Eat Pray Love, rasanya kita patut berbangga dengan dieksposenya Bali sebagai latar cerita. Keeksotisan pulau Dewata diperlihatkan dengan cukup baik oleh Ryan Murphy sebagai pembesut dan rasanya hal ini dipastikan akan lebih mengangkat nama Bali (Indonesia) ke tingkat dunia. Hmmmmm satu Indonesia bilang amin...AMIIINNNNN!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar